Salatiga Jawa Tengah, adalah kota kecil yang terkenal sejuk dan memiliki pemandangan indah. Tak sedikit orang yang penasaran dengan asal-usul Kota Salatiga. Kota ini sebenarnya memiliki beragam kisah dan asal-usul. Akan tetapi, ada dua kisah yang cukup populer. Ada yang mengatakan bila nama Salatiga berasal dari kata sela (batu) dan tiga.
6 Mbah Abdurrohman. Raden Soedjono lan Dewi Sulastri minangka tokoh sing cukup legendaris babagan legenda Pandan Kuning. Legenda iki kawiwitan nalika Kerajaan Mataram pemerintahan Sutawijaya (1601). Nalika jaman pemerintahan Mataram kabagi dadi kabupaten-kabupaten kayata Kabupaten Pucang kembar, Bulu Pitu, Loano.
Asal- Usul Kota Semarang Dan Berbagai Ciri Khasnya. Pada abad 8 SM, kota Semarang adalah sebuah daerah yang bernama Bergota (Plagota). Daerah itu dikuasai Kerajaan Mataram Kuno. Daerah Semarang yang di sebelah Utara dulunya adalah laut. Menurut ahli geologi Belanda, Van Bemmelen, awalnya bentuk daerah Semarang adalah seperti gugusan pulau
ViewAsal Usul Kota Semarang versi bahasa TUGAS DISKUSI at Terbuka University. Asal Usul Kota Semarang versi bahasa jawa Nanging ana ing Jawa Tengah ngadeg ing Kratoning Demak kang. Study Resources. Main Menu; by School; by Literature Title; by Subject; Textbook Solutions Expert Tutors Earn.
Digital Grid.id Kontan.co.id Kgmedia.id Otomatis Mode Gelap Mode Terang Login Paket Langganan Berikan Masukanmu Langganan Kompas.id News Nasional Megapolitan Global Surat Pembaca Kilas Daerah Kilas Korporasi Kilas Kementerian Sorot Politik Kilas Badan Negara Kilas Parlemen Cek
Blogyang berisikan konten bahasa jawa mulai dari dongeng bahasa jawa, legenda bahasa jawa, cerita rakyat bahasa jawa, cerita wayang bahasa jawa, hingga pidato bahasa jawa, ada juga aksara jawa serta tembang macapat Begitulah cerita legenda bahasa jawa yang mengisahkan tentang asal usul Banyuwangi. Semoga dapat menambah wawasan sekaligus
AsalUsul Kota Semarang dalam Bahasa Jawa Nanging ana ing Jawa Tengah ngadeg ing Kratoning Demak kang siji karakter kraton Islam. Ana urip pangeran misuwur dijenengi Raden Made Pandan. Dheweke dikenal minangka sawijining ulama lan Muh. Akeh wong sing wegah kanggo lan duwé anak lanang jeneng Raden Pandanarang.
Karenamenjadi batas langsung antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, Cilacap memiliki percampuran budaya Jawa Banyumasan dengan budaya Sunda (Priangan Timur). • Kecelakaan Mudik Lebaran : Keluarga Kusna Gagal Mudik ke Klaten, Dua Tewas di Jalan Tol Pemalang. Lalu dari mana asal nama Cilacap? Nama Cilacap bukan berasal dari penggabungan kata "Ci
I3N7v. Pada kesempatan kali ini, dosen wisata akan membahas mengenai asal usul dan sejarah Kota Lama Semarang. Kota Semarang di Jawa Tengah ini merupakan salah satu kota tua di Indonesia yang memiliki riwayat, sejarah atau asal usul yang menarik. Kota Semarang berkembang karena ragam kebudayaan yang mempengaruhi antara lain Islam, Cina, Eropa dan tentunya penduduk pribumi. Keempat budaya itu berbaur menjadi satu dan meninggalkan pengaruh yang penting bagi kehidupan Kota Semarang. Awalnya pada saat itu di Jawa Tengah berdirilah Kerajaan Demak yang merupakan salah satu kerajaan yang bercorak Islam. Hiduplah seorang pangeran yang terkenal dari Kerajaan Demak bernama Raden Made Pandan. Beliau terkenal sebagai seorang ulama dan seorang bangsawan dan banyak orang yang hormat dan segan terhadap beliau ini. Beliau ini memiliki seorang putra yang bernama Raden Pandanarang. Seperti halnya dengan bapaknya Raden Pandanarang ini terkenal sebagai anak yang baik hati, sopan, ramah, dan berbakti kepada orang tuanya. Wisata Semarang Kemudian Raden Made Pandan mengajak anaknya dan para pengiringnya untuk meninggalkan kesultanan Kerajaan Demak. Kemudian mereka berdua pergi ke arah barat untuk mencari daerah baru yang akan ditempati. Berhari-hari dalam perjalanan, akhirnya Raden Made Pandan meminta berhenti sejenak dan merasa cocok dengan daerah hutan yang dirasa cocok untuk ditinggali. Hutan itupun dibuka lalu didirikan pondok pesantren dan lahan pertanian. Di tempat yang baru tersebut Raden Made Pandan mengajarkan agama Islam kepada para pengikutnya. Lama kelamaan keberadaan tempat tersebut dan pondok pesantren itu mengundang banyak orang untuk datang menimba ilmu agama di sini. Wasiat Raden Made Pandan Di tempat inilah Raden Made Pandan merasa senang hidup bersama putranya. Beliau berharap anaknya nanti bisa menggantikanya sebagai guru agama Islam di tempat tersebut. Sebelum meninggal, Raden Made Pandan berpesan kepada putranya agar melanjutkan cita – cita beliau tadi. Raden Pandanarang diperintahkan untuk tidak meninggalkan daerah tersebut. Dan Raden Pandanarang diminta untuk menyebarkan agama Islam di tempat itu serta mengelola tanah pertanian di sekitar daerah sana. Wasiat ayahnya tadi benar – benar diperhatikan oleh Raden Pandanarang. Raden Pandanarang menjadi seorang guru agama yang menyampaikan ilmu agama Islam kepada masyarakat sekitar dan mengelola lahan pertanian. Dari hasil pertanian didapatkan hasil panen bahan pangan yang melimpah dan dengan relatif singkat banyak orang datang untuk belajar ilmu agama Islam. Pemberian Nama Asal Usul Kota Semarang Pada suatu hari Raden Pandanarang sedang menggarap lahan pertanian bersama para pengikutnya. Namun tiba -tiba terjadi sesuatu yang aneh. Di antara pohon yang hijau subur tersebut terdapat beberapa pohon asam yang tumbuh saling berjauhan. Orang-orang yang melihat hal itu juga merasa heran, mengapa di tanah yang subur tersebut tumbuh pohon asam yang saling berjauhan. Demi melihat kejadian yang aneh itu Raden Pandanarang mengatakan bahwa daerah ini saya beri nama Semarang. yang berasal dari kata Asem yang berarti jarang – jarang. Demikianlah asal usul Kota Semarang yang saat ini menjadi kota yang ramai di Jawa Tengah bahkan menjadi Ibu Kota provinsinya. Karena jasanya yang telah membuka dan mendirikan pertama kali Kota Semarang, yaitu Raden Pandanarang. Maka beliau diangkat langsung sebagai pimpinan serta mendapat gelar Ki Ageng Pandanarang I. Sejarah Perkembangan Kota Semarang Sejarah Kota Semarang dimulai sejak abad ke-8 Masehi, di daerah pesisir utara yang bernama Pragota yang sekarang bernama Bergota merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Sebenarnya daerah tersebut merupakan pelabuhan yang di depannya terdapat banyak pulau – pulau kecil. Namun, Dikarenakan pengendapan yang kian banyak hingga sekarang, akhirnya membentuk sebuah daratan. Pelabuhan masa lampau itu diperkirakan letaknya berada di daerah Pasar Bulu yang memanjang ke Simongan. Di daerah tersebut terdapat sebuah tempat keberadaan armada milik Laksamana Cheng Ho 1405 M. Pendaratan kapal milik Laksamana Cheng Ho dibangun sebuah kelenteng dan masjid yang sekarang dinamakan Kelenteng Sam Po Kong. Pada abad ke – 15 M, suatu hari ada seorang Pangeran dari Demak yang menyebarkan Islam ke daerah Pragota, bernama Pangeran Made Pandan. Dari waktu ke waktu, daerah tersebut makin subur dengan banyaknya rerumputan dan pepohonan yang tumbuh sangat lebat, dari sela – sela kesuburan tanaman itu muncullah pohon asam arang, kemudian daerah itu disebut Semarang. Pangeran Made Pandan sering disebut sebagai pendiri desa, disebabkan oleh kinerjanya yang baik. Dan beliau dipercaya menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggal beliau memimpin daerah lalu digantikan langsung oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II atau lebih dikenal dengan Sunan Bayat. Di bawah pimpinan Kyai Ageng Pandan Arang II, Semarang semakin jaya, sehingga Sultan Hadiwijaya dari Pajang menaruh simpati kepadanya. Semarang menjadi Kabupaten Karena segala persyaratan Semarang menjadi Kabupaten telah terpenuhi, maka oleh Sultan Hadiwijaya yang sudah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga pada akhirnya memutuskan untuk menjadikan Semarang menjadi Kabupaten. Pengangkatan Semarang menjadi kabupaten tersebut bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 12 rabiul awal tahun 954 H, sampai tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Semarang. Pada tahun 1678 M, pemimpin Amangkurat II dari Mataram telah berjanji kepada VOC untuk memberikan wilayah Semarang sebagai ganti dari hutangnya. Amangkurat II mengklaim bahwa daerah Priangan akan lunas jika pajak dari pelabuhan di pesisir diberikan. Sampai pada tahun 1705 M Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC atas jasanya membantu merebut Kartasura. Sejak itulah Semarang telah resmi menjadi milik VOC yang telah dipimpin oleh Pemerintah Hindia Belanda. Stanblat Nomor 120 tahun 1906 Belanda membentuk pemerintahan gemeente atau kota madya, di mana pemerintahan Kota Semarang yang dikepalai oleh seorang burgemeester atau wali kota. Pelabuhan Semarang Kini Sistem Pemerintahan Belanda ini hanya berlangsung singkat, kemudian pada tahun 1942 pemerintahan penjajahan Jepang datang. Pada era Pemerintahan Jepang, Semarang dikepalai oleh Militer atau Shico dari Jepang. Dan didampingi oleh dua orang wakil Fuku Shico yaitu dari Jepang dan bangsa Indonesia. Akan tetapi, pemerintahan itu tetap tidak juga berlangsung lama. Setelah kemerdekaan pada tanggal 15 – 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa pemuda-pemuda Semarang bertempur melawan balatentara Jepang yang disebut Pertempuran Lima Hari di Semarang. Penyerahan Kota Semarang kepada Belanda Sampai pada tahun 1946, lnggris atas nama Sekutu menyerahkan Kota Semarang kepada pihak Pemerintah Belanda. Belanda dengan tipu muslihatnya menangkap Mr. Imam Sudjahri Wali Kota Semarang pada saat itu tepatnya tanggal 3 Juni 1946 sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun semangat para pejuang Semarang di bidang pemerintahan masih tetap menjalankan pemerintahan dengan baik sampai pada Desember 1948. Daerah pengungsian para pejuang Semarang berpindah – pindah, mulai dari kota Grobogan, Purwodadi, Gubug, Tegowanu, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya menetap di Yogyakarta. Raden Patah, Mr Ichsan, dan adalah salah satu pimpinan yang masih menjalankan pemerintahan dengan baik, sampai Belanda membuat Recomba atau Negara Jawa Timur yang bertujuan membentuk kembali pemerintahan gemeente atau kota madya seperti pada masa kolonial dulu yang dipimpin oleh R Slamet Tirtosubroto. Tetapi hal itu sia – sia dan tidak membuahkan hasil yang berarti karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. Sampai pada tanggal 1 April 1950, Komandan KMKB, Mayor Suhardi menyerahkan kepemimpinan Pemerintahan Semarang kepada Mr Koesoedibyono. Kemudian dia menyusun kembali aparatur pemerintahan untuk semakin memperlancar jalannya pemerintahan Kota Semarang. Bagi anda yang ingin lebih ber “explorasi” dan mengunjungi langsung tempat bersejarah di kota Semarang bersama komunitas maupun instansi anda, anda bisa menggunakan jasa sewa bus semarang untuk menemani perjalanan anda. Demikian, info mengenai asal usul Kota Semarang dan sejarah singkatnya. Terima kasih kepada kamu yang sudah mengulangkan waktunya untuk membaca. Semoga bermanfaat.
Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta Area Metropolitan Kedungsapur Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Grobogan dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat ke 4, setelah Jabodetabek Jakarta, Bandung Raya dan Gerbangkertosusilo Surabaya.Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat daya Banjarmasin via udara.Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di Kota dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut rob.Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang yang bekerja di Semarang bawah hanya sebagai dormitory town. Namun saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar pertumbuhan di daerah ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota sekarang menjadi Bergota dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong Gedung Batu.Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan Sunan Pandanaran I, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang bahasa Jawa Asem Arang, sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang. Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja.Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.
Jika membicarakan kota-kota besar di Pulau Jawa, tak lengkap rasanya apabila tidak membahas Semarang. Nah, apabila tertarik untuk mengetahui asal usul Kota Semarang, kamu bisa membaca informasi selengkapnya dalam artikel ini. Yuk, langsung cek saja!Asal usul Kota Semarang menjadi salah satu kisah yang banyak dituturkan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa Tengah. Bahkan, tak sedikit orangtua yang menjadikan legenda kota ini sebagai dongeng pengantar hanya menyajikan kisahnya lebih detail, kamu juga bisa menjumpai pembahasan mengenai unsur intrinsik di dalam cerita penamaan kota ini. Barangkali akan ada pesan moral yang bisa kamu resapi untuk bisa diterapkan dalam kehidupan Sudah tak sabar ingin mengetahui asal usul Kota Semarang beserta ulasannya? Mari simak informasinya yang juga menyertakan fakta-fakta menarik seputar Kota Lumpia ini di penjelasan berikut! Dongeng asal usul Kota Semarang tak bisa dilepaskan dari Kerajaan Demak yang merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Indonesia. Di wilayah kerajaan ini, hiduplah seorang pangeran yang bernama Raden Made Pandan. Raden Made Pandan dikenal oleh masyarakat setempat sebagai seorang bangsawan dan ulama. Ia sangat dihormati dan disegani oleh penduduk setempat karena kebijaksanaan dan kewibawaannya. Raden Made Pandan memiliki seorang putra yang bernama Raden Pandanarang. Anak laki-laki ini mempunyai kepribadian yang baik dan dikenal sebagai seseorang yang baik hati, ramah, sopan, dan berbakti kepada orangtuanya. Pada suatu hari, Raden Made Pandan mengumpulkan para pengikutnya dan mengajak mereka untuk meninggalkan Kerajaan Demak. Dalam perjalanannya menuju ke arah barat bersama pengikutnya, Raden Made Pandan juga ikut membawa anak laki-lakinya, Raden Pandanarang. Setelah menghabiskan waktu berhari-hari dalam perjalanan, rombongan Raden Made Pandan akhirnya berhenti pada sebuah hutan yang ia rasa cocok untuk ditempati. Pohon-pohon dalam hutan itu kemudian ditebangi dan dibangunlah pedesaan beserta pondok pesantren. Di wilayah itulah Raden Made Pandan menghabiskan hidupnya bersama anaknya. Selain mengajarkan tentang agama Islam, ia juga mengelola lahan pertanian yang menjadi sumber bahan makanan untuk bertahan hidup. Daerah yang dirintis pembangunannya oleh Raden Made Pandan beserta pengikutnya itu lama-kelamaan ramai didatangi oleh para pengelana dari luar. Selain untuk singgah, ada juga yang berniat untuk menimba ilmu agama Islam di bawah bimbingan Raden Made Pandan. Baca juga Cerita Asal Mula Telaga Warna dan Ulasannya yang Mengandung Pesan Bermakna Munculnya Nama Semarang Seiring usianya yang semakin menua, Raden Made Pandan mulai mempersiapkan Raden Pandanarang sebagai penerusnya. Ia berharap bahwa anak laki-lakinya itu bisa tetap mengajarkan agama Islam dan mengolah tanah pertanian seperti dirinya. Setelah Raden Made Pandan menghembuskan napas terakhirnya, Raden Pandanarang mengambil alih tugas ayahnya dan diangkat menjadi pemimpin daerah itu. Ia menjadi guru agama Islam yang sama-sama disegani seperti ayahnya. Pada suatu hari, ketika Raden Pandanarang dan penduduk setempat tengah sibuk menggarap lahan pertanian, ia menjumpai hal yang aneh. Di antara pohon-pohon yang tumbuh subur di tempat itu, ternyata tumbuh pohon asam yang jaraknya berjauhan. Padahal, tanah yang dikelola di daerah itu adalah tanah yang subur sehingga semestinya pohon-pohon asam itu bisa tumbuh berdekatan. Setelah melihat kejadian itu, Raden Pandanarang kemudian menyatakan bahwa area yang ditumbuhi pohon asam itu diberi nama Semarang. Semarang berasal dari gabungan kata asem dan arang dalam bahasa Jawa yang secara berurutan berarti pohon asam dan jarang-jarang. Jika digabungkan, kedua kata itu artinya adalah pohon asam yang jarang-jarang. Begitulah asal usul nama Kota Semarang. Baca juga Kisah Asal-Usul Kesenian Populer Reog Ponorogo Beserta Ulasan Menariknya Unsur Intrinsik dalam Legenda Kota Semarang Setelah mengetahui dari mana kata semarang berasal, pembahasan mengenai unsur intrinsik asal usul Kota Semarang jangan sampai kamu lewatkan. Simak informasinya di uraian berikut, yuk! 1. Tema Inti cerita atau tema dari legenda Kota Semarang adalah tentang keluarga, terutama pengabdian anak kepada orangtua. Narasi yang telah dijelaskan di atas menekankan bakti seorang anak kepada orangtuanya yang telah membesarkannya tanpa pamrih. 2. Tokoh dan Perwatakan Raden Made Pandan dalam kisah penamaan Kota Semarang digambarkan sebagai seorang bangsawan dan ulama yang dihormati. Pria yang berwibawa ini juga tampak bijaksana, pandai, dan menjadi sosok ayah yang bertanggung jawab. Sementara itu, Raden Pandanarang ditampilkan sebagai seorang anak yang sopan, ramah, dan berbakti kepada orangtuanya. Hal itu terbukti dari bagaimana ia meneruskan keinginan sang ayah untuk menjadi pengajar agama Islam dan merawat lahan pertanian beserta pondok pesantren peninggalan ayahnya. 3. Latar Tempat kejadian peristiwa dalam cerita asal usul Kota Semarang mulanya berada di sekitar Kerajaan Demak. Kemudian, latarnya berpindah ke wilayah barat dari Kerajaan Demak di mana Raden Made Pandan memilih untuk menetap. 4. Alur Alur dari kisah munculnya nama Semarang dimasukkan dalam jenis alur progresif atau maju. Awal cerita dimulai dengan keinginan Raden Made Pandan untuk mencari wilayah baru yang bisa dijadikan sebagai tempat tinggal di luar Kerajaan Demak. Ia pun kemudian mengajak anak beserta pengikutnya mengembara ke arah barat hingga akhirnya menemukan daerah yang cocok. Seiring berjalannya waktu, bangsawan dan ulama ini digantikan oleh anaknya, Raden Pandanarang untuk memimpin daerah yang selanjutnya dinamakan sebagai Semarang. 5. Pesan Moral Amanat yang barangkali dapat kamu ambil dari kisah Raden Made Pandan dan Raden Pandanarang di atas adalah untuk berbakti kepada orangtua yang telah membesarkanmu dengan baik. Meskipun semua jasa mereka tidak bisa kamu balas, setidaknya lakukan suatu hal yang bisa menunjukkan rasa terima kasihmu pada orangtua. Bukan hanya unsur intrinsik, kamu juga bisa mengambil unsur ekstrinsik dari mitos munculnya penamaan Kota Semarang. Salah satunya adalah norma yang diterapkan di masyarakat, beberapa di antaranya adalah nilai sosial, budaya, dan moral. Baca juga Dongeng Keong Mas dan Ulasannya, Kisah Putri Cantik yang Dikutuk Penyihir Jahat Fakta Menarik Nah, kamu telah menyimak asal usul Kota Semarang beserta ulasan tentang unsur-unsur intrinsiknya. Di penjelasan berikut, kamu akan menyimak uraian mengenai fakta-fakta menarik tentang Kota Lumpia ini. 1. Mulanya Dikenal sebagai Pragota Sejarah Kota Semarang berawal kira-kira pada abad ke-6 Masehi yang merujuk ke daerah pesisir pantai yang disebut dengan Pragota. Daerah ini merupakan pelabuhan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Lama-kelamaan, daerah pesisir itu kemudian mengalami pengendapan dan akhirnya berubah menjadi daratan. Sampai akhirnya pada sekitar akhir abad ke-15 M daratan itu menjadi daerah yang subur dan ditempati oleh Raden Made Pandan. 2. Memiliki Banyak Bangunan Bersejarah Mengingat sejarah panjang yang dimiliki oleh Kota Semarang, bukan sebuah kebetulan kalau terdapat banyak bangunan bersejarah yang tersebar di kota ini. Beberapa gedung yang mungkin sudah dikenal khalayak ramai adalah Lawang Sewu dan Gereja Blenduk. Selain itu, ada juga Gua Gedung Batu yang terletak di area Klenteng Sam Poo Kong. Area berdirinya klenteng ini dipercaya dulunya adalah tempat di mana laksamana Tionghoa beragama Islam, Cheng Ho, pernah berlabuh. Asal Usul Kota Semarang sebagai Dongeng Pengantar Tidur Demikian cerita rakyat tentang penamaan Kota Semarang yang dapat kami rangkum. Semoga saja penjelasan di atas dapat menambah wawasanmu tentang ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini. Jika tertarik dengan legenda dari daerah-daerah lainnya di Indonesia, kamu bisa terus mengunjungi situs PosKata. Beberapa di antaranya adalah asal usul Kota Surabaya, cerita tentang Rawa Pening, serta kisah Joko Kendil. Selamat membaca! PenulisAulia DianPenulis yang suka membahas makeup dan entertainment. Lulusan Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya ini sedang berusaha mewujudkan mimpi untuk bisa menguasai lebih dari tiga bahasa. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.