Tersedialima kamar yang ada di rumah singgah ini. "Hari ini ada 4 Pasien masing-masing ditemani satu orang pendamping," tutur Cahyo. "Kita masih butuh kerja sama dengan Rumah Singgah IZI, Kasih Bunda, Buah Hati dan Sahabat Peduli," kata Fauzi. Reporter: Ridlo Susanto
JAKARTA- Rumah Singgah Pasien (RSP) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Slipi atau biasa disebut RSP IZI Jakarta II merupakan salah satu Rumah Singgah yang memfasilitasi kebutuhan pasien dhuafa dari berbagai daerah di Indonesia selama masa berobat di Rumah Sakit rujukan yang berada di Jakarta. Rumah Singgah Pasien ini beralamat di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.
seharihari. Semuanya gratis," ujar Hengky. "Kalau kondisi pasien tidak memungkinkan, kami juga siap menjemput ke kota asal pasien." Di Surabaya, IZI memiliki dua rumah singgah, yakni di Jl. Pucang Adi No. 15, dan Jl. Luntas No. 15 yang berdekatan dengan lokasi RSOT. Dukungan juga datang dari para donatur yang peduli dengan anak-anak spesial
Kedua IZI to Success. Program ini bergerak di bidang ekonomi. IZI Lampung memberikan bantuan pelatihan keterampilan serta modal usaha. Ketiga, IZI to Fit. IZI to Fit menyediakan rumah singgah bagi pasien-pasien kurang mampu dalam rangka membantu mereka berobat. Terlebih bagi mereka yang datang dari daerah pedalaman.
Berbagaiikhtiar tulus melalui bantuan yang disalurkan JNE kepada para penerima manfaat ini tentunya tidak saja memberikan harapan dan kebahagiaan - Halaman 2
CahyoWidodo yang diberi amanah untuk menjaga rumah singgah mengatakan setiap hari ada yang tinggal dirumah singgah. "Hari ini ada 4 Pasien masing-masing ditemani satu orang pendamping," katanya. "Kita masih butuh kerjasama dengan Rumah Singgah IZI, Kasih Bunda, Buah Hati dan Sahabat Peduli," katanya. (spj)
Penerimazakat di Banda Aceh tahun ini turun menjadi 6.165 fakir-miskin Anies Baswedan salurkan zakat Rp 75 Juta lewat Bazis DKI Jakarta Cara mudah bayar zakat non tunai lewat aplikasi PayPro Salurkan seluruh gaji ke Bazis DKI, Sandi sebut 'Baliknya 700 kali lipat' Laznas IZI sediakan rumah singgah pasien khusus duafa, ini syaratnya Jokowi dan JK bayar zakat Rp 50 Juta lewat Baznas Jokowi dan
BANDUNG Tinggi dan langkanya cairan pembersih tangan atau hand sanitizer tak membuat penghuni Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI YBM PLN Jawa Barat kehilangan akal.. Untuk memenuhi kebutuhan pasien, penunggu pasien, dan pengurus rumah singgah, mereka membuat hand sanitizer sendiri. "Awalnya ada penyuluhan cara pemakaian dan cuci tangan yang benar.
eEgWhUl.
Jakarta ANTARA News - Direktur Edukasi dan Kemitraan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Inisiatif Zakat Indonesia IZI Rully Barlian Thamrin mengatakan pihaknya membangun rumah singgah pasien dari dana zakat yang dihimpun. "Dana zakat juga kami alokasikan untuk hal-hal yang sifatnya darurat. Misalnya pasien dari kaum dhuafa yang berobat ke rumah sakit dan tidak memiliki rumah untuk singgah," kata Rully di Jakarta, Sabtu. Rully mengatakan rumah singgah pasien IZI dibangun di dekat sejumlah rumah sakit besar yang menjadi rujukan utama, misalnya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Karena dibangun dari dana zakat, maka yang bisa menggunakan fasilitas tersebut harus memenuhi delapan golongan penerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, budak, gharimun orang yang berutang, mujahidin, dan ibnu sabil. "Alhamdulillah rumah singgah pasien kami selalu penuh. Itu menunjukkan banyak yang memerlukan rumah singgah pasien," katanya. Rully mengatakan yang menggunakan fasilitas rumah singgah pasien biasanya kaum dhuafa yang berasal dari luar kota dan sedang berobat di rumah sakit besar rujukan. Pasien sering tidak bisa langsung masuk ke rumah sakit karena harus mengantre. Ada pula pasien yang harus menjalani rawat jalan selama beberapa hari, sehingga memerlukan rumah singgah daripada harus kembali ke daerah Dewanto SamodroEditor Tasrief Tarmizi COPYRIGHT © ANTARA 2017
Layanan Rumah Singgah PasienRumah Singgah Pasien IZI merupakan pelayanan tempat tinggal bagi pasien fakir, miskin, dan dhuafa, yang sedang menjalani pengobatan di rumah sakit rujukan yang berada di kota besar dan tidak memiliki biaya untuk menyewa tempat tinggal selama menjalani pengobatan penyakitnya di rumah sakit rujukan yang biasanya memakan waktu 6 bulan bahkan sampai ada yang 2 tahun. Rumah Singgah Pasien IZI menyediakan kasur, lemari, makan pokok sehari-hari, pembinaan rohani dan pengantaran pasien menggunakan mobil baik dari rumah sakit ke rumah singgah pasien, maupun dari rumah singgah pasien ke bandara atau terminal saat pasien sudah sembuh dan kembali ke kampung halamannya. Rumah Singgah Pasien tidak pernah membatasi waktu pasien untuk tinggal selama secara medis memang masih perlu menjalani proses pengobatan di rumah sakit Layanan